Jumat, 13 November 2015

PLAT-G JOURNEY (VIDEO)

Rekaman perjalanan Plat-G Adventure bersama teman-teman pecinta alam 

0

Rabu, 07 Oktober 2015

[VIDEO] PEMBEKALAN SESI II SMUN 1 PGY

Pendidikan dan Latihan Dasar Mandiri Sesi II, SMUN 01 Paguyangan di Bukit Kupel Grengseng Paguyangan Brebes 02 Oktober 2015, Oleh Teman-teman Plat-G Adventure

0

Selasa, 29 September 2015

Bagaimana Latihan Fisik Pecinta Alam?

Pelatihan / Pembekalan Mountaineering Sesi 1, SMUN 01 Paguyangan, 11 September 2015 Oleh Plat-G Adventure 
Setiap organisasi pencinta alam pun berlomba-lomba melatih fisik para anggotanya sehingga mampu menjadi pencinta alam yang sesungguhnya.

Fisik yang kuat adalah modal utama bagi yang ingin menjadi bagian dari kegiatan pencinta alam. Setiap organisasi pencinta alam, termasuk organisasi ekstrakurikuler (ekskul) di sekolah, pun berlomba-lomba melatih fisik para anggotanya sehingga mampu menjadi pencinta alam (PA) yang sesungguhnya. Mendaki gunung, memanjat tebing, dan menelusuri gua-gua adalah beberapa contoh kegiatan anak pencinta alam.
"Biasanya sih hukuman fisik di sini kita kasih yang ngembangin fisik mereka juga, seperti push-up dan lari," kata Marie Stella, Ketua Kelompok Pencinta Alam SMA Charitas, Selasa (8/7).

"Sisgahana (organisasi PA SMAN 70) termasuk kegiatan ekskul notorious di 70 dan terkenal kerasnya. Yang anak bela diri aja lari keliling lapangan 10 kali aja udah parah banget, itu anak Sisgahana minimal 10 lebih mungkin," kata Ismail, alumnus SMAN 70 angkatan 2012 yang mengikuti organisasi ekskul karate semasa SMA.

Sayangnya, latihan fisik tersebut kadang kala disalahgunakan oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan untuk melatih. Senior dan alumnus dalam suatu organisasi ekskul PA adalah contoh pihak yang memiliki kans untuk menyalahgunakan kekuasaan tersebut.
"Memang waktu masih yunior pun mereka diperlakukan seperti itu, tetapi bila dilihat kembali, diklat adalah pendidikan dan latihan, bukan ajang kekerasan. Kita ini Sispala (pencinta alam) bukan militer. Jika ingin memberikan hukuman pun, harusnya hanya push-up atau lari. Hukuman yang berbau kontak fisik adalah hukuman terburuk," kata Putra Novianto, anggota kelompok pencinta alam SMA Charitas yang baru lulus tahun ini.

Lima siswa kelas XI SMAN 3 Jakarta menjadi tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap yuniornya saat kegiatan organisasi PA yang digelar di Tangkubanparahu, Bandung, Jawa Barat. Arfiand Caesar Al Irhamy dan Padian Prawirodirja adalah dua yunior yang meninggal setelah kegiatan tersebut.
"Kasus di SMAN 3 seharusnya tidak perlu terjadi. Pendidikan pada organisasi pencinta alam di lingkungan sekolah seharusnya lebih bernuansa akademis dan humanis. Kontak fisik yang terjadi adalah penyimpangan dari esensi pencinta alam itu sendiri," kata Ketua Mapala UI Ridwan.

Ridwan menambahkan, di Mapala UI, latihan fisik dilakukan atas dasar kebutuhan akan fisik yang kuat untuk mengikuti kegiatan di Mapala, bukan atas hukuman atau paksaan senior.
"Di Mapala UI, kalau penggemar panjat tebing, biasanya porsi pull-up itu banyak. Kalau yang gemar diving, porsi renangnya lebih banyak," tutur Ridwan.

0

Jumat, 11 September 2015

[VIDEO] DIKLATSAR MANDIRI SMUN 1 PGY


Pendidikan dan Latihan Dasar Mandiri, SMUN 01 Paguyangan di Bukit Kupel Grengseng Paguyangan Brebes 11 September 2015, Oleh Teman-teman Plat-G Adventure




0

Selasa, 08 September 2015

Tumbuhan yang bisa dimakan di Hutan

Hutan Gn.Slamet Via Kaligua 2015
Berikut ini adalah beberapa tanaman atau tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan pengganti saat bertahan hidup di alam bebas:
1.Cantigi

catigi
https://alidesta.wordpress.com
Pohon kerdil yang tumbuh di puncak gunung dan menjadi pelindung bagi para pendaki ini ternyata buah dan pucuk daun mudanya bisa kita makan juga loh… tidak sedikit juga pendaki yang tidak mengetahui hal ini karena mungkin pas kita mendaki dan sampe puncak persediaan makanan masih melimpah dan bersisa banyak.
2.Murbai
Murbei
https://alidesta.wordpress.com
Adalah jenis buah2an yang bisa dimakan, permukaan buahnya sekilas mirip dengan buah strawberi. sering kita jumpai di dataran yang memiliki suhu dingin/sejuk. Di Alun2 Suryakencana tanaman mudah kita temukan.
Murbai

3.Cecendet
Cecendet
https://alidesta.wordpress.com
Cecendet banyak tumbuh di sawah/ladang atau lereng2 tebing atau ditempat terbuka karena membutuhkan sinar matahari yang cukup. tumbuhan ini dapat kita makan dari buahnya… buahnya yang tertutup kulit seperti daun dan berbentuk bulat sebesar kelereng. kalau warna dari buahnya sedikit ke kuningan rasanya lumayan manis. tanaman ini juga ternyata bisa dijadikan obat2an terutama paru2 basah, sakit perut dan lain-lain.
4.Stevia
stevia
https://alidesta.wordpress.com
Tanaman yang rasanya manis seperti gula dan bahkan sangat cocok untuk pengganti gula pada orang penderita diabetes. tanaman ini sebenarnya berasal dari dataran amerika tetapi sekarang penyebarannya banyak tumbuh di wilayah jawa, sumatera, NTT dan sulawesi, bahkan sudah mulai di budidayakan.
5.Jamur
jamur
https://alidesta.wordpress.com
Jamur mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, dan bahkan anda adalah penggemar makanan jamur ini termasuk saya. Selagi di hutan anda mungkin akan menemukan berbagai jenis jamur. dan tentunya anda harus sangat hati2 dan bisa membedakan jamur yang dapat di makan dan jamur yang beracun. salah2 makan jamur bukannya bisa survive malah mungkin nyawa bisa melayang karena rata2 jamur memiliki racun yang sangat kuat dan berpotensi membunuh anda.
6.Begonia
begonia
https://alidesta.wordpress.com
Adalah tumbuhan yang banyak terdapat di hutan hujan tropis… Kalau kita mendaki Gunung Gede Pangrango, tanaman ini masih sangat mudah untuk kita jumpai. Tumbuhan ini bisa kita makan pada bagian batangnya… warnanya hijau dan biasanya kulit batangnya terdapat warna merah… rasanya asem, mirip dengan rasa belimbing sayur.
7.PohPohan
pohpohan
https://alidesta.wordpress.com
Namanya poh-pohan, rasanya emang agak pahit tapi kalo dipake buat lalapan atau sayuran ajiiib deh rasanya. sering ditemuin di sekitar lembahan , pohonnya pendek tapi awas jangan salah petik gan, kalo ini daun wanginya harum
8.Bunga Kecombrang
bunga-kecombrang
https://alidesta.wordpress.com
Bunga ini sering kita temui di hutan atau pegunungan yang tidak terlalu tinggi, dimakan buah atau bunganya rasanya cukup segar dan agak masam, cocok buat ngilangin haus ,sering juga ditemuin di lembah bunga ini biasanya di gunakan sebagai campuran pecal sayur di daerah jawa.
9. Daun Semanggi
daun semanggi
https://alidesta.wordpress.com

Mungkin Anda pernah melihat ada rumput kecil di bawah tanah, dan memiliki daun mirip yang berbentuk seperti hati. Inilah daun semanggi atau biasa disebut clover.
Tak sulit untuk menemukan rumput clover. Rumput ini termasuk kosmopolit atau mudah ditemukan di dataran, termasuk hutan Indonesia. Nah, saat tersesat, tanaman inilah yang paling mudah Anda cari untuk bahan makanan. Ambil saja daunnya dan bersihkan kemudian konsumsi.

10. Buah Lo
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
https://alidesta.wordpress.com
Mungkin Anda belum pernah mendengar namanya. Ini adalah buah yang dihasilkan dari pohon elow. Beberapa daerah menyebutnya dengan nama buah lo atau elow. Sama seperti tanaman lain, buah lo banyak ditemukan di dalam hutan.
Buah ini berbentuk bulat dengan kulit hijau sedikit mengkilap. Jika dibelah, Anda bisa melihat bagian dalam buah yang diisi banyak biji-biji kecil, seperti bagian dalam buah nangka. Buah lo bisa dimakan mentah atau direbus. Saat mentah buah ini terasa agak asam, namun setelah direbus buah ini terasa manis.

11. Selada Air
Selada-Air
https://alidesta.wordpress.com
Tumbuhan ini biasanya tumbuh di dekat badan air atau di sekitaran jalur air, jadi pastikan sumber air bersih sebelum dikonsumsi. selada air dapat dimakan mentah, yang harus Anda lakukan adalah memotong batang dan bilas dengan air dingin dengan bersih, rasanya tawar, tapi cukup untuk pelepas dahaga, karena tumbuhan ini cukup mengandung banyak air..
12. Selaginella
Selaginella mollis
https://alidesta.wordpress.com
Satu lagi tumbuhan yang banyak ditemukan di hutan, yaitu selaginella. Ini adalah tanaman berdaun kecil seperti jenis paku-pakuan lainnya. Ya, selaginella memang masuk dalam kelompok paku.
Umumnya, daun selaginella berwarna hijau, tapi jangan kuatir jika melihat daun ini berwarna biru atau kemerahan. Selaginella memang bisa berfungsi sebagai penentu kadar asam basa tanah. Cara mengonsumsinya harus sedikit berhati-hati, cuci daunnya dan potong kecil-kecil.

Ada juga langkah2 yg harus kita ketahui agar kita tidak salah makan tumbuhan :
Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan :
• Bagian tumbuhan yang masih muda ( pucuk/tunas)
• Tumbuhan yang tidak mengandung getah
• Tumbuhan yang tidak berbulu
• Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap
• Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia misal : kera

Langkah – langkah yang diperlukan apabila akan memakan tumbuhan :
• Makan tumbuhan yang sudah dikenal
• Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan saja
• Jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna mencolok karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid`
•Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan mengoleskan sedikit ke tangan tunggu reaksinya, apabila tidak ada rasa aneh (panas, pahit ) berarti cukup aman kemudian ke bibir, lidah dengan prosedur yang sama setelah itu di makan tunggu 30 menit apabila tidak ada reaksi berarti aman.
•Sebaiknya masaklah terlebih dahulu bagian tumbuhan yang akan dimakan
•Lebih baik jangan memakan jamur yang tidak di kenal karena kebanyakan jamur di hutan adalah dari jenis yang beracun.

Sumber : Alidesta
0

Gunung Slamet Kembali Normal

Gunung Slamet dari Sirampok Brebes 2015

Pendakian ke puncak Gunung Slamet (3.428 m dpl) melalui jalur pendakian Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, akan segera dibuka kembali.
Pembukaan ini menyusul pemberitahuan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM (Energi dan Sumberdaya Mineral) yang menyatakan status Gunung Slamet diturunkan dari level II (Waspada) ke Level I (Normal) mulai tanggal 8 September 2015 pukul 17.00 WIB.

“Kami telah menerima pemberitahuan lisan melalui kontak telepon dengan Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet PVMBG Pemalang, Sudrajat, yang menyatakan status Gunung Slamet sudah normal. Setelah ada pemberitahuan resmi melalui surat, tentu kami akan membuka kembali jalur pendakian ke Gunung Slamet,” kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga (Dinbudparpora) Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si, yang dihubungi, Selasa (8/9) malam.

Dikatakan Prayitno, dengan pembukaan pendakian ke gunung Slamet, pihaknya akan menempatkan kembali satu orang petugas di pos Bambangan. Petugas sebelumnya yang sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) memilih mengundurkan diri dan menekuni usaha sendiri di Pekalongan.
“Sejak 1 April 2015, seorang petugas kami di Pos Bambangan mengundurkan diri dari PNS. Untuk sementara, pemantauan dilakukan oleh karyawan di Obyek Wisata Goa Lawa. Jika sudah dibuka kembali, kami akan menempatkan satu orang untuk memberikan pelayanan kepada para pendaki yang hendak ke puncak Gunung Slamet,” kata Prayitno.

Diakui Prayitno, animo untuk melakukan pendakian ke Gunung Slamet sangat besar. Sejak peringatan HUT RI bulan Agustus lalu, banyak pendaki yang berdatangan ke pos Bambangan. Karena statusnya masih waspada, maka pihak Dinbudparpora selaku pengelola pos pendakian Bambangan, tidak mengijinkan mereka untuk mendaki.

“Saat itu, kami tidak berani mengambil resiko untuk mengijinkan pendakian, kami tetap mengacu pada himbauan PVMBG demi keselamatan para pendaki,” kata Prayitno.
Prayitno mengungkapkan, dampak penutupan itu secara ekonomi tidak saja hanya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) saja, namun aktivitas ekonomi warga yang mengandalkan berjualan dari para pendaki juga tidak mendapat penghasilan apapun.

Biasanya, kedatangan para pendaki atau wisatawan akan membuat warung makan di sekitar pos Bambangan ramai. Begitu pula dengan penitipan kendaraan sepeda motor atau mobil.
“Praktis, warga yang biasanya berjualan makanan, sudah hampir satu tahun lebih tutup dan memilih untuk bertani dan sebagian lainnya bekerja serabutan,” ujarnya.

Dijelaskan Prayitno, pendakian Gunung Slamet mulai ditutup pada 10 Maret 2014. Saat itu PVMBG menaikan status gunung dari Level I (normal) ke level II (Waspada). Kemudian pada 30 April 2014 status gunung naik menjadi Level III (Siaga), dan pada 12 Mei 2014 diturunkan kembali menjadi Level II. Lagi-lagi pada 12 Agustus 2014 tingkat aktivitasGunung Slamet dinaikan kembali menjadi Level III. Status Gunung Slamet kembali ke Level II (Waspada) mulai 5 Januari 2015 hingga saat ini.

“Dengan penutupan sejak Maret 2014, praktis target PAD tahun itu sebesar 10 juta tidak terpenuhi. Sejak Januari 2014 hingga hari penutupan 10 Maret 2014, hanya mendapat pendapatan Rp. 3.424.000,-. atau setara dengan sekitar 856 pendaki yang naik para periode itu. Sementara target Rp 14 juta untuk tahun 2015 ini juga belum satu rupiahpun ada pemasukan,” katanya.

Sumber : Berita Jateng
0

Senin, 07 September 2015

Bersih - Bersih Kali

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

Partisipasi Program Bersih - Bersih Kali Keruh  6 September 2015

0
Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Coupons

Popular Posts

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Followers

Banner

Banner

About Us

Lorem ipsum dolor sit amet, vel vidit reque iisque at, te altera theophrastus qui. Mei et dicant vocibus dignissim.

Random Posts

Banner

Banner

Blogroll

Most Trending

Contact us